BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ditengah kondisi melambatnya perekonomian global,
Indonesia masih mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil.
Fundamental perekonomian yang baik dan kebijakan Pemerintah Indonesia yang
menerapkan “prudent macro economic management” telah membawa Indonesia
kedalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan.
Persaingan dalam dunia bisnis tampak meningkat. Hal ini menyebabkan
manajemen setiap perusahaan mendapat tantangan untuk berusaha secara kompetitif
menghadapi pesaing Kelangsungan hidup perusahaan di era kompetisi global
menuntut manajemen untuk menyusun perencanaan strategis dalam menghadapi
perubahan-perubahan yang akan terjadi. Kemampuan suatu perusahaan untuk dapat
bersaing sangat ditentukan oleh kinerja perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang
tidak mampu bersaing untuk mempertahankan kinerjanya lambat laun akan tergusur
dari lingkungan industrinya dan akan mengalami kebangkrutan. Apalagi dengan
melihat persaingan yang terjadi pada dunia perindustrian yang semakin ketat.
Pertumbuhan industri non migas pada semester I tahun 2014 5,49% atau
mengalami penurunan bila dibandingkan periode yang sama di 2013 yang mencapai
sebesar 6,74%. Namun demikian pertumbuhan industri non-migas tersebut masih lebih
tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,17%.
Pertumbuhan industri makanan, minuman, dan tembakau meningkat signifikan
daripada tahun lalu. Pada pertama tahun 2013 lalu sektor industri ini hanya
mencatatkan pertumbuhan 2,91%. Ini menunjukkan bahwa sektor industri makanan,
minuman dan tembakau mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi
di Indonesia. Peranan tersebut juga dapat dilihat dari sumbangan nilai ekspor
produk makanan dan minuman pada semester pertama 2014 yang mencapai US$2,6
miliar meningkat signifikan dibandingkan nilai ekspor pada periode sama tahun
lalu sebesar US$ 2,4 miliar.
Selain didukung oleh tingginya tingkat konsumsi
masyarakat serta meningkatnya ekspor sektor industri, Menperin juga menyatakan
meningkatnya kembali investasi di sektor industri menyebabkan tetap terjaganya
kinerja sektor industri manufaktur hingga saat ini.
Hasil positif kinerja sektor industri tersebut dapat
dicapai karena adanya sinergi nasional yang positif, yaitu melalui
kebijakan-kebijakan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah dan didukung oleh
para pelaku usaha dan masyarakat dalam rangka pengembangan dan peningkatan daya
saing industri nasional.
Pertumbuhan industri industri makanan, minuman, dan
tembakau
secara langsung akan meningkatkan persaingan antara industri industri
makanan, minuman, dan tembakau di Indonesia,serta menuntut
perusahaan dapat menentukan posisi di dalam pasar yang kompetitif. Masih sangat
besar pangsa pasar perindustrian di indonesia untuk tumbuh berkembang
menimbulkan kesempatan dan persaingan yang kompetitif diantara industri yang
bergerak dibidang yang sama. Akan tetapi potensi tersebut tidak diimbangi
dengan kapasitas perusahaan dalam negeri yang masih terbatas, baik dari segi
besaran modal maupun jenis produk yang ditawarkan. Selain itu penetrasi pasar
yang masih rendah membuat Indonesia menjadi salah satu emerging country dengan
populasi yang sangat besar dan ekonominya memiliki potensi besar untuk tumbuh
lebih kuat kedepan (Darmawan, 2012).
Setiap perusahaan harus dapat menyiasati kesempatan
perkembangan lingkungan dengan melakukan perubahan fundamental yang bertujuan
untuk menciptakan sistim dengan fondasi yang lebih kuat dan berkelanjutan dalam
menghadapi perubahan tersebut dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Persaingan tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi yang cepat, variasi
pelayanan yang semakin cepat dan beragam, perubahan pasar yang dinamis,
meningkatnya pesaingan, dan kompleksitas lingkungan bisnis. Namun pada dasarnya
perkembangan tersebut akan menuju suatu kondisi yaitu persaingan yang semakin
keras dan perusahaan harus mampu menghadapi persaingan tersebut demi
kelangsungan kegiatan usaha. Untuk dapat terus bersaing dan bertahan dalam
persaingan bisnis, manajemen dituntut memiliki nilai tambah dibandingkan dengan
kompetitor agar dapat memenangi persaingan bisnis. Dengan cepatnya perubahan
iklim persaingan bisnis memaksa perusahaan untuk terus beradaptasi dan mememuhi
permintaan sesuai dengan keadaan pasar. Semakin ketatnya persaingan sesama
perusahaan asuransi serta ditambah adanya regulasi Peraturan Pemerintah harus
dapat memenuhi tuntutan tersebut untuk menjaga kelangsungan kegiatan
operasional perusahaan dan kesehatan keuangan perusahaan. Untuk menghadapi
permasalahan diatas, maka dilakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan dalam
industri pengelolaan untuk mengupayakan analisa alternatif rencana pengembangan
bisnis agar dapat bertahan dan berkembang dalam persaingan industri asuransi.
Analisis digunakan untuk merumuskan alternatif
strategi bisnis yang paling sesuai melalui identifikasi kondisi eksternal dan
internal perusahaan. Penerapan strategi yang tepat diharapkan akan membuat
posisi perusahaan tetap bertahan dan berkembang dengan baik.
1.2 Rumusan
masalah
1. Definisi
key success factor (KSFs)?
2. Apa
karakteristik Key success factor (KSFs)?
3. Faktor – faktor apa saja yang
menentukan kunci keberhasilan?
4. Bagaimana
proses perumusan key success factor (KSFs)?
5. Bagaimana
analisis keunggulan bersaing dengan key success factor (KSFs)?
6. Apa
hubungan key success factor dengan keunggulan bersaing?
7. Apa kegunaan dan
peran key
success factor (KSFs)?
8.
Bagaimana Cara Menerapkan (KSF)s?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Key
success factor
merupakan informasi penting yang bersifat finansial ataupun non-finansial yang
berada dalam lingkungan perusahaan dan mempengaruhi keberhasilan perusahaan
dalam mencapai tujuan sehingga diperlukan tindakan yang cepat dan tepat dari
manager jika terjadi perubahan yang penting. Faktor ini merupakan sarana bagi
perusahaan untuk bersaing secara efektif, karena key success factor dapat
memberikan laba jangka pendek dan laba jangka panjang bagi perusahaan.
KSFs berbeda dengan strategic management control
system , strategic control system dirancang untuk menjamin pencapaian tujuan
strategic suatu unit bisnis sedangkan KSFs untuk mencapai tujuan strategic atau
untuk mengukur pencapaian tujuan strategic unit bisnis. KSFs dapat digunakan
baik untuk mencapai tujuan strategic dan mengukur pencapaian tujuan strategic
secara bersamaan.
Dapat
disimpulakn bahwa key success faktor adalah tolak ukur dan aspek-aspek kinerja
perusahaan yang sangat penting terhadap keunggulan bersaing. KSFs disebut juga critical success factor.
KSFs merupakan sebuah metode analisa faktor
keberhasilan yang digunakan untuk menafsirkan dengan jelas tujuan, taktik, dan
kegiatan operasional dalam hal kebutuhan dan kekuatan informasi dan kelemahan
dari sistem organisasi yang ada.
2.2 Karakteristik Key success factor
Mengidentifikasikan
key success factors memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan posisi persaingan perusahaan dalam suatu industri. Identifikasi ini
menjadi peranan yang sangat penting karena mengidentifikasikan key success
factors berfungsi untuk membuat pertimbangan faktor mana yang penting dan
faktor mana yang kurang penting bagi keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.
Untuk mengidentifikasikan key success factors yang mempengaruhi suatu
perusahaan, harus diketahui faktor-faktor yang sangat mempengaruhi pencapaian
tujuan perusahaan. Agar tujuan perusahaan tercapai, manajer biasanya lebih
banyak memutuskan berdasarkan pengalaman bertahun-tahun yang diperoleh selama
mengelola perusahaan
Menentukan key
success factors pihak manajemen harus berhati-hati dalam
mengidentifikasikan, karena tidak semua faktor diidentifikasi sebagai key
success factors. Pihak manajemen juga harus mempelajari, mengevaluasi, dan
menganalisis semua kenyataan yang ditemukan dalam perusahaan.
Key
success factors memperlihatkan hasil-hasil tertentu yang
penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Menurut Antony, dkk[1992:500], key
success factors mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Hal ini
penting dalam menjelaskan keberhasilan kegagalan unit bisnis
2. Hal ini stabil dan dapat cepat
mengubah, sering menjadi alasan yang tidak dapat dikontrol oleh manajer
3. Perubahan
yang tak terduga
4. Hal ini cukup
signifikan tindakan cepat yang diperlukan ketika perubahan terjadi
5. Variabel
dapat diukur , baik secara langsung atau melalui pengganti.
Tabel
variabel kunci yang digunakan dalam berbagai industri:
1. |
perusahaan akun
|
Jam Belled / jam yang tersedia
|
2. |
maskapai Penerbangan
|
Seays Dibayar / kursi kapasitas
BBM hilang / kilometer terbang
|
3. |
perguruan Tinggi
|
Acceptancies / penawaran yang dibuat
|
4. |
pusat konseling
|
Jumlah pengangkatan
Jumlah pembatalan
|
5. |
Pertanian susu
|
Pounds mil / anggota jumlah
|
6. |
utilitas listrik
|
kwh dijual
|
7. |
klinik Kesehatan
|
Kontak pelanggan sehari
|
8. |
Rumah Sakit
|
Bed diduduki / bed tersedia
|
9.
|
Perusahaan
sewa
|
Bed diduduki / jumlah anggota
|
10. |
majalah
|
Perpanjangan / langganan berakhir
|
11. |
organisasi prof
|
Pertemuan kehadiran / total anggota
|
12. |
jalan kereta api
|
gas carloads
|
13. |
Rumah Makan
|
Biaya makanan mentah / pendapatan
Biaya tenaga kerja / pendapatan
|
14. |
Pesawat Telepon
|
Akses menit penggunaan
|
15. |
toko ritel
|
Margin kotor oleh Departemen
|
Sumber : Anthony, Robert N., and Vijay Govindarajan, 1992. Management Control System, Edisi ke-8. Boston: Richard D. Irwin, Inc. p.429.
2.3 faktor
– faktor yang menentukan keberhasilan kompetisi
Banyak faktor yang dapat membantu
perusahaan untuk sampai pada tujuan yang ingin diraihnya. Faktor tersebut
dimaksudkan untuk membuat pertimbangan mana faktor yang kurang penting bagi
perusahaan sehingga perusahaan dapat lebih memfokuskan perhatiannya pada faktor
yang lebih penting. Faktor yang ada pada tipe key success factors ada
dua yaitu :
1.
Faktor
internal
Merupakan faktor-faktor yang
dapat dipengaruhi oleh aktivitas menejemen, seperti misalnya biaya, kualitas,
dan jasa.
2.
Faktor
eksternal
Merupakan faktor-faktor yang
tidak dapat dipengaruhi oleh aktivitas manajemen, seperti kondisi perekonomian,
kebijakan pemerintah, tindakan para pesaing dan sebagainya.
Untuk menciptakan keunggulan
bersaing Aaker [1995:100] membedakan key success factors yang terdapat
dalam suatu perusahaan, yaitu :
a.
Merupakan
strategic necessities.
Faktor ini tidak memberikan
keunggulan karena juga dimiliki oleh perusahaan lain, tetapi bila faktor ini
tidak dimiliki oleh perusahaan lain maka akan mengakibatkan kelemahan yang
mendasar di dalam perusahaan.
b.
Merupakan
strategic strengths.
Faktor ini bersifat tertentu
untuk masing-masing perusahaan dimana tiap perusahaan mempunyai key success
factors yang berbeda sehubungan dengan kemampuan perusahaan untuk
mempertahankan posisi pasar dan kemampuannya, sehingga memberikan keunggulan
bagi suatu perusahaan di atas perusahaan lain.
2.4 Proses
perumusan key success factor
Untuk merumuskan key
faktor ada tiga langkah yang perlu dilakukan:
1. Melakukan
analisis SWOT
Analisis SWOT
merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasikan critical success faktor
yang dimiliki perusahaan. Tujuannya untuk mempertimbangkan faktor mana yang
penting dan kurang penting bagi keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.
Identifikasinya mencangkup kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan
ancaman yang bersifat eksternal. Kekuatan adalah keahlian dan sumber daya utama
yang dimiliki perusahaan tersebut. Kelemahan menujukan kekurangan perusahaan
dalalm keahlian atau kompetensi tertentuk yang relative dimiliki oleh pesaing.
Analisis
SWOT mengarahkan analisis strategic dengan cara memfokuskan perhatian pada
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang merupakan hal kritis bagi
keberhasilan perusahaan. Tujuan utama analiss SWOT adalah mengidentifikasi
strategi peruahaan secara keseluruhan dan critical success factor dan sebagai
awal untuk mengembangkan konsensus antara para eksekutif dan para manajer
terkait.
2. Mengembangkan
Ukurang yang relevan dan dapat diandalkan untuk critical success factor.
Untuk itu perlu melibatkan studi
secara hati-hati terhadap proses bisnis perusahaan. Pengembangan produk,
manufacturing, marketing, manajemen dan kekuangan harus dilihat utuk menentukan
spesifikasi fungsi-fungsi ini dalam memberikan kontribusi keberhasilan
perusahaan. Tujuan pada tahap ini adala menentukan ukuran yang spesifik
sehingga memungkinkan perusahaan untuk memonitor perkembangannya dalam mencapai
tujuan strstrategi perusahaan.
3. Mengembangkan
sistem informasi strategik untuk membantuk mencapai critical success faktor dan
strategi yang luas
Starting point
dalam menentukan fokus sistem informaasi strategic adalah mempertimbangkan
identifikasi terhadap strategi kompetitor. Jika strategi perusahaan adala cost
leadership maka sistem biayanya seharunya mencaatat dan melaporkan informasi
kuantitatif yang akan membantu dalam pengendalian biaya. Teknik yang dibutuhkan
disini adalam pengawasan yang diteliti dalam menufakturing dan operasi
pelayanan.
Jika tujuan
peysahaan adalah diferensiasi maka teknik yang dibutuhkan adalah memfokuskan
pada koordinasi dan evaluasi kinerja pada level-level manajeme dimana dibuat
keputusan tentang disain produk dan peningkatan produk. Namun jika tujuan
perusahaan strategi fokus maka membutukan perhatian pada elemen-elemen.yang ada
pada strategi cost leadership ataupun diferensiasi, kemudian sistem informasi
strategic yang paling sesuai akan
dimasukan ke dalam elemen-eleemm dalam pengendalian operasional dan
pengendalian manajemen.
2.5 Keunggulan
bersaing
Keunggulan bersaing (competitive
advantage) adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing. Dewasa ini
pentingnya keunggulan bersaing tidak mungkin diabaikan lagi. Keunggulan
bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan
perusahaan bagi para pembelinya yang lebih dari biaya yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk menciptakannya. Nilai atau manfaat inilah yang sedia dibayar
oleh pembeli, dan nilai yang unggul berasal dari penawaran harga yang lebih
rendah ketimbang harga pesaing untuk
manfaat setara atau penawaran manfaat unik yang melebihi harga yang
Perusahaan harus melakukan tindakan
menyeluruh untuk menghasilkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan, agar lebih unggul dari pesaing. Perusahaan akan memiliki keunggulan bersaing
bila memenuhi 3 syarat, yaitu :
1.
Differentiation in important attributes
Para konsumen merasakan adanya pemberdayaan yang konsisten
antara barang/jasa yang dihasilkan
perusahaan dengan yang dihasilkan para pesaingnya dan dalam hal ini tidak hanya
sekedar diferensiasi namun harus benar-benar bisa dirasakan di dalam pasar diferensiasi
meliputi :
a.
Product delivery attributes
Atribut pengiriman produk barang / jasa tidak hanya terdiri
dari elemen-elemen seperti harga, kualitas, estika, dan kegunaan yang dirasakan, tetapi juga atribut yang
lebih luas seperti availability (ketersediaan), consumer awareness (kesadaran
konsumen), visibility dan after sales service (garansi).
b.
Key buying criterion
Setiap produk memiliki berbagai atribut yang dapat dipakai
untuk membedakan diri dengan pesaing, guna mendapat beberapa derajat keuntungan yang lebih tinggi. Agar
memiliki arti strategis, keuntungan
tersebut harus berdasarkan pada pembedaan secara positif terhadap
sesuatu atribut, sehingga bisa disebut sebagai kriteria pembeli yang sangat
penting untuk segmen pasar tertentu dan
tidak digantikan oleh perbedaan yang
sifatnya negatif.
c.
Footprint in the market.
Diferensiasi
harus dapat menarik perhatian dan
kesetiaan (loyalitas) konsumen. Dengan kata lain mereka harus
menghasilkan footprint in the market dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut : (1) berapa konsumen yang
tertarik pada produk melebihi yang lain akibat perbedaan atributnya dan berapa
jumlah yang dibeli konsumen ; (2) seberapa pilihan telah membangkitkan
perbedaan ini dan apakah perubahan kecil dalam hal keseimbangan atribut
menyebabkan konsumen berubah arah.
2. Capability Gap
Hal lain yang harus mendapat perhatian besar dari perusahaan
yang menerapkan strategi diferensiasi adalah tentang kesenjangan perusahaan dan
pesaingnya, yang diharapkan terus ada. Ini terjadi jika diferensiasi hanya
dimiliki oleh perusahaan atau dengan kata lain diferensiasi tersebut memiliki
halangan yang besar terhadap kemungkinan tindakan peniruan dari para pesaing perusahaan.
Satu-satunya faktor bahwa pesaing baru bisa mengusahakan diferensiasi tersebut
adalah dengan usaha yang keras. Ada 4 kategori capability gap yang dapat
diciptakan perusahaan yaitu :
a.
Bussiness system gaps
Hasil
dari kemampuan untuk melakukan fungsi individual lebih efektif daripada pesaing
sehingga pesaing sulit untuk mengikuti.
b.
Positive
Gaps
Hasil
dari keputusan terlebih dahulu dari kegiatan dan situasi. Reputasi, consumen
awearness, kepercayaan dan jaminan simpanan di mana dapat ditampilkan sebagai capabiltiy gaps
yang penting, sehingga dapat pula disebut sebagai pesan
penting pada majemen awal. Pemikiran dengan keuntungan yang kompetitif dapat menjadi konsikuensi dari
keputusan pemilihan lokasi yang lalu.
c.
Regulatory / legal gaps
Hasil
dari pemerintah yang membatasi pesaing atau kompetitor yang dapat menunjukan
aktivitas yang nyata. Hak paten, ijin operasional, kuota impor, dan keselamatan
konsumen dapat membuka peluang yang
penting diantara pesaing.
d.
Organizational or managerial quality
gaps
Hasil dari kemampuan organisasi yang secara secara konsisten
selalu berinovasi, beradaptasi cepat dan efektif dibandingkan dengan pesaing.
Fleksibilitas ini merupakan satu-satunya peluang yang penting untuk selalu
mengetahui lebih dahulu atau selangkah lebih maju. Dalam industri lain kunci
peluang dapat menjadi kemampuan diluar kemampuan inovasi pesaing, untuk menjaga
mereka agar selalu siap siaga.
3. Differentiation
in important attributes and capability gap
Kondisi ini diharapkan akan terus berlangsung dalam jangka
waktu yang lama. Pada kegiatan lebih awal, semua persyaratan tersebut terpadu
di dalam suatu konsep yang disebut KFS
(Key Factor Success atau kunci keberhasilan), tingkat kebebasan dan biaya yang
lebih rendah atau nilai yang lebih tinggi terhadap konsumen perusahaan.) keunggulan bersaing merupakan hasil dari
adanya perbedaan produk diantara kompetitor, namun bukan hanya sekedar
differensiasi. Perbedaan dengan para
pesaing yang ada dalam produk harus dapat dirasakan langsung oleh konsumen
dimana tercermin dalam beberapa Product
/ Delivery attribute
yang merupakan Key buying criteria
untuk pasar. Dan produk mesti memiliki perbedaan yang cukup untuk memenangkan
ataupun mendapatkan loyalitas yang signifikan dari para pembeli, untuk itu
harus memiliki Footprint in the market
2.6 Hubungan
key success factor dengan keunggulan
bersaing
Diagnosis
KSFs suatu industry yang tepat meningkatkan kesempatan perusahaan menjadi ahli
sound strategi. Tujuan pembuatan strategi perusahaan merancang strategi dengan
membandingkan dengan KSFs industry dimasa depan dan mencoba membedakan dengan
KSFs pesaing. Perusalaah keluar dari KSFs yang biasa agar menempatkan posisi
pasar yang lebih kuat. Dengan perbedaan yang lebih baik dibandingkan dengan
pesaing pada satu atau dua key success faktor menterjemakan menjadi keunggulan
bersaing (competitive advantage).
banyak
faktor yang dapat membantu perusahaan untuk sampai pada tujuan yang ingin
diraih. Untuk menciptaka keunggulan bersaing kery success faktor dalam suatu
perusahaan dapat dibedakan menjadi dua:
1. Merupakan
strategic necessities
Faktor ini tidak memebrikan
keungguran karena dimiliki oleh semua perusahaan, tetapi nila faktor ini tidak
dimiliki oleh perusahaan lain maka akan mengakibatkan kelemahan yang mendasar
dalam perusahaan.
2. Merupakan
Strategic strengths
Faktor ini bersifat khusus untuk
masing-masing perusahaan dimana tiap perusahaan mempunyai key success factors
yang berbeda sehubungan dengan kemampuan erusahaan untuk mempertahankan posisi
pasar dan kemampuanya, sehingga memberikann keuanggulan bagi perusahaan di atas
perusahaan lain.
Perusahaan
Keunggulan bersaing harus dipunyai oleh setiap perusahaan yang ingin tetap
bertahan dalampersaingan global. Selain keunggulan bersaing tersebut, hal lain
yang juga penting adalah posisi atau kedudukan.
2.7 Kegunaan dan peran key
success factor (KSFs)
KSFs ini menggambarkan preferensi manajeial dengan
memerhatikan vaariabel-variabel kunci finansial dan non-finansial pada kondisi
waktu tertentu. Suatu KSFs dapat digunakan sebagai indikator kinerja atau masukan dalam
menetaplan indikator kinerja. Identifikasi terhadap KSFs dapat dilakukan terhadap berbagai faktor,
misalnya, potensi yang dimiliki organisasi, kesempatan, keunggulan, tantangan,
kapasistas sumber daya, dana, sarana-prasana, regulasi atau kebijakan
organisasi, dan sebagainya. Untuk memperoleh CSF yang tepat dan relevan, KSFs harus secara konsisten megikuti perubahan yang
terjadi dalam organisasi. Setiap organisasi memiliki KSFs yang berbeda-beda tergantung pada unsur-unsur
apa saja yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan
organisasi tersebut.
Analisa KSFs merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang
berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. KSFs dapat ditentukan jika objektif organisasi
telah diidentifikasi. Tujuan dari analisa KSFs adalah menginterpretasikan objektif secara
lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa
yang dibutuhkan (Pipin, 2012). KSFs berperan sebagai penguhubung antara strategi bisnis organisasi
dengan strategi sistem informasi yang dimiliki. Dengan adanya KSFs, akan dengan mudah memfokuskan proses
perencanaan strategis sistem informasi pada area yang strategis.
KSFs bersifat strategis dan generik, namun diminati
oleh para pimpinan perusahaan karena relevansinya terhadap bisnis (Rockart,
1979). KSFs diidentifikasi, setelah visi, misi, dan
obyektif bisnis ditentukan KSFs ini akan dianalisa untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
dipandang sebagai kunci keberhasilan bisnis perusahan. Faktor-faktor penentu
keberhasilan yang sudah berhasil diidentifikasi kemudian akan ditelaah satu
persatu untuk menentukan aksi atau proses apa yang harus dilakukan untuk
merealisasikan faktor tersebut ke dalam aktivitas bisnis yang nyata. Aktivitas
tersebut diimplementasikan dengan berbagai kontribusi atau cara. Salah satunya
adalah dengan menggunakan teknologi informasi.
Menurut Ward dan Peppard (2002), mmanfaat dari analisa KSFs adalah, sebagai berikut :
- Teknik yang paling efektif
Analisa KSFs merupakan teknik yang paling efektif yang
melibatkan manajemen dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Secara
kesuluruhan, KSFs telah
mengakar atau terikat kuat pada bisnis dan memberikan solusi yang menanjikan
bagi para manajer dalam menggunakan sistem informasi yang disesuaikan dengan
pencapaian tujuan perusahaan melalui faktor-faktor penentu keberhasilan.
- Berkolerasi dengan tujuan pembuatan Sistem Informasi
Analisa KSFs menghubungkan sebuah Sistem Informasi yang
akan diimplementasikan dengan tujuan pembuatan Sistem Informasi itu sendiri.
Dengan demikian, Sistem Informasi dapat dibuat sejalan dengan strategi bisnis
perusahaan
- Perantara Informasi yang baik
Dalam
wawancara dengan manajemen senior, analisa KSFs dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui
infomrasi apa yang diperlukan oleh setiap individu yang memiliki keterkaitan
dengan bisnis atau proyek yang sedang dilakukan.
- Prioritas potensi investasi modal
Dengan
menyediakan suatu hubungan antara kebutuhan informasi dengan KSFs, KSFs memegang peranan penting dalam memprioritaskan
investasi modal yang potensial.
- Mengoptimalkan konsentrasi penyelesaian masalah-masalah penting
Pada
saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, analisa KSFs membantu memfokuskan manajemen untuk
menyelesaikan masalah-masalah tertentu yang penting dan memiliki prioritas
paling tinggi untuk diselesaikan.
- Mempermudah Identifikasi proses
Apabila
analisa KSFs digunakan sejalan dengan Analisa Value Chain,
analisa KSFs sangat berguna untuk mengidentifikasi proses
yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui
aksi-aksi atau proses yang paling tepat untuk dilaksanakan.
- Memberikan Gambaran lengkap tentang informasi
Memungkinkan
pihak manajemen puncak untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai sasaran,
fungsi, informasi, faktor sukses kritikal, dan struktur organisasi dari
perusahaan.
2.8 Cara Menerapkan KSFs
Untuk menerapkan KSFs ,maka dilakukan analisa KSFs. Analisa KSFs ini dimaksudkan untuk merumuskan faktor-faktor
kritis apa saja yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi/perusahaan.
Analisa KSFs merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan
lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. Faktor penentu
kesuksesan dapat ditentukan jika tujuan/obyektif organisasi telah
diidentifikasi. Tujuan dari faktor penentu kesuksesan adalah
menginterpretasikan tujuan secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang
harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.
Peranan KSFs dalam perancanaan strategis yaitu sebagai
penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem
informasinya, memfokuskan proses perencanaan strategis sistem informasi pada
area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi sistem informasi dan
mengevaluasi sistem informasi.
2.8.1 Metode
KSFs antara lain:
1. Identifikasi misi perusahaan dan strategic
goals-nya
- Untuk setiap strategic goal, dicari kandidat KSFs dengan cara menerapkan pertanyaan: “Wilayah bisnis apa yang esensial untuk mencapai tujuan?”
- Evaluasi tiap kandidat KSFs
- Identifikasi bagaimana KSFs dimonitor dan diukur
- Komunikasikan KSFs kepada setiap elemen penting perusahaan
- Keep monitoring and reevaluating KSFs
Contoh:
Objective/goal
|
Kandidat
Critical Success Factors
|
Mendapatkan
pangsa pasar lokal 25%
|
|
Meraih
pasokan baru dari “farm to customer” dalam 24 jam untuk 75% dari produk
|
mempertahankan
hubungan bagus dengan pemasok lokal
|
Mempertahankan
tingkat kepuasan pelanggan 98%
|
mempertahankan
staf dan mengikuti pelatihan yang berfokus pada pelanggan
|
Memperluas
jangkauan produk untuk menarik lebih banyak pelanggan
|
Sumber
produk baru secara lokal
|
Memperluas
ruang toko untuk mengakomodasi produk baru dan pelanggan
|
|
2.8.2 KSFs di PT. Global Digital Niaga dan PT. Matahari
Putra Prima
PT. Global Digital Niaga (GDN) merupakan salah satu anak perusahaan
yang tergabung dalam grup Djarum yang didirikan pada tanggal 12 Maret 2010
dengan bidang usaha bergerak di bidang E-Commerce. Secara struktur di dalam
grup Djarum, GDN akan berada dibawah PT. Global Digital Prima (GDP) yang akan
bertindak sebagai holding company bagi perusahaan–perusahaan baru baik yang
didirikan dari awal maupun yang baru diakuisisi oleh grup Djarum khususnya
untuk perusahaan yang bergerak dalam bisnis media internet. GDN akan mengadopsi
model bisnis Third Party Seller dari Amazon, dimana GDN akan memberikan layanan
pembayaran (payment gateway) dan pengiriman barang (logistic) untuk merchant
yang membuka toko online di web GDN yang dapat diakses pada alamat
http://www.blibli.com.
Visi dan
Misi GDN adalah sebagai berikut:
Visi
: “To be TOP OF MIND digital commerce in Indonesia and
Having the strongest online brand with the most loyal and satisfied customers”
Misi
: “To bring in the best e-Commerce experience for a better
life”.
Sebagai perusahaan yang belum lama berdiri (2010), GDN memasuki
persaingan yang cukup berat dalam bidang bisnis yang dijalankannya. Terdapat
banyak pesaing yang sudah lebih dulu menjalankan bisnis dibidang e-commerce,
sehingga tidak mudah untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. Dibutuhkan
perancangan strategi yang baik agar visi dan misi perusahaan dapat dicapai
dalam target waktu yang ditentukan. Berikut analisa KSFs pada GDN untuk memetakan strategi bisnis yang
ada sehingga diperoleh gambaran internal bisnis GDN. Strategi bisnis ini
diturunkan dari strategy articulation map pada bagian strategy yang ditujukan
untuk mencapai tujuan strategis GDN.
Type
|
Objective/goal
|
KSFs
|
Kebutuhan SI/TI
|
Strategic
|
Mengembangkan brand image yang baik
|
|
Sistem front end commerce
yang menarik bagi pengunjung
|
Industry
|
Melakukan pengembangan komunikasi pemasaran
yang konsisten dan berkesinambungan
|
|
Search Engine Optimization
(SEO)
|
Industry
|
Memberikan penyediaan konten yang cerdas dan
presentasi visual yang baik
|
|
Sistem Informasi untuk
mengatur content
|
Industry
|
Memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai
produk dan gaya hidup
|
|
Sistem Informasi yang
menyimpan pengetahuan mengenai produk
|
Enviromental
|
Memiliki kemampuan untuk memprediksi dan
memenuhi kebutuhan pelanggan secara konsisten
|
|
Sistem Informasi yang
dapat mengumpulkan dan mengolah data pelanggan
|
Strategic
|
Melakukan inovasi dan pengembangan secara
berkelanjutan dalam penawaran produk dan layanan
|
Customer feedback
|
Sistem Informasi yang
dapat mengelola data masukan dan perilaku dari pengunjung
|
KSFs di PT. Matahari Putra Prima
Type
|
KSFs
|
Deskripsi
|
Objective/Goal
|
Industry
|
Melakukan pengawasan dan penyortiran terhadap
produk yang masuk untuk mendapatkan Produk yang bervariatif dan berkualitas
tinggi
|
PT. Matahari Putra Prima perlu menyediakan produk-produk
yang bervariasi dan berkualitas tinggi sehingga dapat bersaing, hal ini
mutlak dibutuhkan sebagai perusahaan yang bergerak di pasaran hipermart.
|
Produk yang variatif dan berkualitas
|
Industry
|
Melakukan studi mendalam terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi harga, menganalisisnya dan baru memutuskan
harga yang akan ditetapkan
|
Supaya dapat bersaing
dengan para pesaingnya maka PT. Matahari Putra Prima perlu memperhatikan
persaingan promosi dalam hal harga, dengan tetap memperhatikan tiap aspek
yang berkaitan.
|
Harga yang kompetitif
|
Strategic
|
Memanfaatkan cara promosi yang unik, tidak
mudah ditebak pesaing dan mudah menarik perhatian masyarakat luas dengan
tujuan promosi yang efektif
|
Ketatnya bisnis di bidang retek membuat
perusahaan yang bergerak di bidang usaha tersebut mlakukan
perang promosi. Untuk itu, perlu dibuat promosi yang inovatif, kreatif, dan
atraktif melalui berbagai media untuk menarik pelanggan.
|
Pelanggan bertambah
|
Enviromental
|
Adanya hubungan yang baik antara permasok dan
pelanggan
|
Hal ini diperlukan untuk
memberikan eunggulan kompetitif kepada perusahan agar mampu bertahan dan
bersaing di dalam pasar, yaitu dengan penyediaan jasa-jasa layanan dan kerja
sama yang baik.
|
Menetapkan divisi khusus yang memperhatikan
masalah relasi dengan pelanggan dan pemasok
|
Industry
|
Penekanan biaya operasional dan biaya-biaya
lain di luar dugaan
|
Setiap biaya yang keluar apakah itu biaya
operasional ataupun biaya-biaya di luar dugaan harus dapat
direncanakan dengan baik sehingga hal ini akan mendukung
usaha memaksimalkan keuntungan perusahaan.
|
Menganalisis setiap biaya yang akan
dikeluarkan sebelum dieksekusi
|
Strategic
|
Menciptakan inovasi baru dalam pelayanan
terhadap pelanggan
|
Peningkatan pelayanan terhadap pelanggan,
yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga PT. Matahari
Putra Prima semakin kompetitif dalam mengantisipasi kebutuhan pelanggan yang
semakin berkembang.
|
Menganalisis setiap peluang yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan
|
Enviromental
|
Menciptakan fasilitas yang baik dan memiliki
performance yang cepat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
|
Penggunaan fasilitas dan perangkat keras yang
memiliki kapasitas yang besar dan performance yang tinggi.
Dan juga yang biayanya dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga mampu
memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan dalam menjalankan sistem yang
ada.
|
Fasilitas untuk pelanggan terpenuhi
|
Temporal
|
Penyediaan fasilitas dan tunjangan bagi
karyawan
|
Kepuasan staff perusahan harus tetap
diperhatikan di dalam suatu kegiatan bisnis. Hal ini berkaitan dengan
motivasi dan akan berdampak terhadap kinerja yang dihasilkan oleh para
karyawannya.
|
Fasilitas karyawan memadahi sehingga
berdampak pada kinerja baik karyawan
|
BAB
III
KESIMPULAN
1. key
success faktor adalah tolak ukur dan aspek-aspek kinerja perusahaan yang sangat
penting terhadap keunggulan bersaing.
2. Mengidentifikasikan
key success factors memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan posisi persaingan perusahaan dalam suatu industri.
3. Menentukan
key success factors pihak manajemen harus berhati-hati dalam
mengidentifikasikan, karena tidak semua faktor diidentifikasi sebagai key
success factors.
4. faktor
– faktor yang menentukan keberhasilan kompetisi yaitu faktor intternal dan
eksternal.
5. Proses
perumusan key success factor : a) Melakukan analisis SWOT. b) Mengembangkan
Ukurang yang relevan dan dapat diandalkan untuk critical success factor. C)
Mengembangkan sistem informasi strategik untuk membantuk mencapai critical
success faktor dan strategi yang luas.
6. Keunggulan bersaing (competitive
advantage) adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing.
7. KSFs berperan sebagai penguhubung antara strategi
bisnis organisasi dengan strategi sistem informasi yang dimiliki. Dengan adanya
KSFs, akan dengan mudah memfokuskan proses
perencanaan strategis sistem informasi pada area yang strategis.
8. Untuk menerapkan KSFs ,maka dilakukan analisa KSFs. Analisa KSFs ini dimaksudkan untuk merumuskan faktor-faktor
kritis apa saja yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi/perusahaan.