Minggu, 01 Februari 2015

key success factor



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Ditengah kondisi melambatnya perekonomian global, Indonesia masih mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Fundamental perekonomian yang baik dan kebijakan Pemerintah Indonesia yang menerapkan “prudent macro economic management” telah membawa Indonesia kedalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan.
Persaingan dalam dunia bisnis tampak meningkat. Hal ini menyebabkan manajemen setiap perusahaan mendapat tantangan untuk berusaha secara kompetitif menghadapi pesaing Kelangsungan hidup perusahaan di era kompetisi global menuntut manajemen untuk menyusun perencanaan strategis dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan terjadi. Kemampuan suatu perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan oleh kinerja perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang tidak mampu bersaing untuk mempertahankan kinerjanya lambat laun akan tergusur dari lingkungan industrinya dan akan mengalami kebangkrutan. Apalagi dengan melihat persaingan yang terjadi pada dunia perindustrian yang semakin ketat.
Pertumbuhan industri non migas pada semester I tahun 2014 5,49% atau mengalami penurunan bila dibandingkan periode yang sama di 2013 yang mencapai sebesar 6,74%. Namun demikian pertumbuhan industri non-migas tersebut masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,17%.
Pertumbuhan industri makanan, minuman, dan tembakau meningkat signifikan daripada tahun lalu. Pada pertama tahun 2013 lalu sektor industri ini hanya mencatatkan pertumbuhan 2,91%. Ini menunjukkan bahwa sektor industri makanan, minuman dan tembakau mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Peranan tersebut juga dapat dilihat dari sumbangan nilai ekspor produk makanan dan minuman pada semester pertama 2014 yang mencapai US$2,6 miliar meningkat signifikan dibandingkan nilai ekspor pada periode sama tahun lalu sebesar US$ 2,4 miliar.

Selain didukung oleh tingginya tingkat konsumsi masyarakat serta meningkatnya ekspor sektor industri, Menperin juga menyatakan meningkatnya kembali investasi di sektor industri menyebabkan tetap terjaganya kinerja sektor industri manufaktur hingga saat ini.
Hasil positif kinerja sektor industri tersebut dapat dicapai karena adanya sinergi nasional yang positif, yaitu melalui kebijakan-kebijakan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah dan didukung oleh para pelaku usaha dan masyarakat dalam rangka pengembangan dan peningkatan daya saing industri nasional.
Pertumbuhan industri industri makanan, minuman, dan tembakau secara langsung akan meningkatkan persaingan antara industri industri makanan, minuman, dan tembakau di Indonesia,serta menuntut perusahaan dapat menentukan posisi di dalam pasar yang kompetitif. Masih sangat besar pangsa pasar perindustrian di indonesia untuk tumbuh berkembang menimbulkan kesempatan dan persaingan yang kompetitif diantara industri yang bergerak dibidang yang sama. Akan tetapi potensi tersebut tidak diimbangi dengan kapasitas perusahaan dalam negeri yang masih terbatas, baik dari segi besaran modal maupun jenis produk yang ditawarkan. Selain itu penetrasi pasar yang masih rendah membuat Indonesia menjadi salah satu emerging country dengan populasi yang sangat besar dan ekonominya memiliki potensi besar untuk tumbuh lebih kuat kedepan (Darmawan, 2012).
Setiap perusahaan harus dapat menyiasati kesempatan perkembangan lingkungan dengan melakukan perubahan fundamental yang bertujuan untuk menciptakan sistim dengan fondasi yang lebih kuat dan berkelanjutan dalam menghadapi perubahan tersebut dan meningkatkan daya saing perusahaan. Persaingan tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi yang cepat, variasi pelayanan yang semakin cepat dan beragam, perubahan pasar yang dinamis, meningkatnya pesaingan, dan kompleksitas lingkungan bisnis. Namun pada dasarnya perkembangan tersebut akan menuju suatu kondisi yaitu persaingan yang semakin keras dan perusahaan harus mampu menghadapi persaingan tersebut demi kelangsungan kegiatan usaha. Untuk dapat terus bersaing dan bertahan dalam persaingan bisnis, manajemen dituntut memiliki nilai tambah dibandingkan dengan kompetitor agar dapat memenangi persaingan bisnis. Dengan cepatnya perubahan iklim persaingan bisnis memaksa perusahaan untuk terus beradaptasi dan mememuhi permintaan sesuai dengan keadaan pasar. Semakin ketatnya persaingan sesama perusahaan asuransi serta ditambah adanya regulasi Peraturan Pemerintah harus dapat memenuhi tuntutan tersebut untuk menjaga kelangsungan kegiatan operasional perusahaan dan kesehatan keuangan perusahaan. Untuk menghadapi permasalahan diatas, maka dilakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan dalam industri pengelolaan untuk mengupayakan analisa alternatif rencana pengembangan bisnis agar dapat bertahan dan berkembang dalam persaingan industri asuransi.
Analisis digunakan untuk merumuskan alternatif strategi bisnis yang paling sesuai melalui identifikasi kondisi eksternal dan internal perusahaan. Penerapan strategi yang tepat diharapkan akan membuat posisi perusahaan tetap bertahan dan berkembang dengan baik.

1.2  Rumusan masalah
1.      Definisi key success factor (KSFs)?
2.      Apa karakteristik Key success factor (KSFs)?
3.      Faktor – faktor apa saja yang menentukan kunci keberhasilan?
4.      Bagaimana proses perumusan key success factor (KSFs)?
5.      Bagaimana analisis keunggulan bersaing dengan key success factor (KSFs)?
6.      Apa hubungan key success factor dengan keunggulan bersaing?
7.      Apa kegunaan dan peran key success factor (KSFs)?
8.      Bagaimana Cara Menerapkan (KSF)s?












BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Definisi
Key success factor merupakan informasi penting yang bersifat finansial ataupun non-finansial yang berada dalam lingkungan perusahaan dan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan sehingga diperlukan tindakan yang cepat dan tepat dari manager jika terjadi perubahan yang penting. Faktor ini merupakan sarana bagi perusahaan untuk bersaing secara efektif, karena key success factor dapat memberikan laba jangka pendek dan laba jangka panjang bagi perusahaan.
KSFs  berbeda dengan strategic management control system , strategic control system dirancang untuk menjamin pencapaian tujuan strategic suatu unit bisnis sedangkan KSFs untuk mencapai tujuan strategic atau untuk mengukur pencapaian tujuan strategic unit bisnis. KSFs dapat digunakan baik untuk mencapai tujuan strategic dan mengukur pencapaian tujuan strategic secara bersamaan.
Dapat disimpulakn bahwa key success faktor adalah tolak ukur dan aspek-aspek kinerja perusahaan yang sangat penting terhadap keunggulan bersaing.  KSFs disebut juga critical success factor.
KSFs merupakan sebuah metode analisa faktor keberhasilan yang digunakan untuk menafsirkan dengan jelas tujuan, taktik, dan kegiatan operasional dalam hal kebutuhan dan kekuatan informasi dan kelemahan dari sistem organisasi yang ada.

2.2 Karakteristik Key success factor
Mengidentifikasikan key success factors memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan posisi persaingan perusahaan dalam suatu industri. Identifikasi ini menjadi peranan yang sangat penting karena mengidentifikasikan key success factors berfungsi untuk membuat pertimbangan faktor mana yang penting dan faktor mana yang kurang penting bagi keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan. Untuk mengidentifikasikan key success factors yang mempengaruhi suatu perusahaan, harus diketahui faktor-faktor yang sangat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan. Agar tujuan perusahaan tercapai, manajer biasanya lebih banyak memutuskan berdasarkan pengalaman bertahun-tahun yang diperoleh selama mengelola perusahaan
Menentukan key success factors pihak manajemen harus berhati-hati dalam mengidentifikasikan, karena tidak semua faktor diidentifikasi sebagai key success factors. Pihak manajemen juga harus mempelajari, mengevaluasi, dan menganalisis semua kenyataan yang ditemukan dalam perusahaan.
Key success factors memperlihatkan hasil-hasil tertentu yang penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Menurut Antony, dkk[1992:500], key success factors mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Hal ini penting dalam menjelaskan keberhasilan kegagalan unit bisnis
2. Hal ini stabil dan dapat cepat mengubah, sering menjadi alasan yang tidak dapat dikontrol oleh manajer
3. Perubahan yang tak terduga
4. Hal ini cukup signifikan tindakan cepat yang diperlukan ketika perubahan terjadi
5. Variabel dapat diukur , baik secara langsung atau melalui pengganti.

Tabel variabel kunci yang digunakan dalam berbagai industri:

1.    
perusahaan akun
Jam Belled / jam yang tersedia
2.    
maskapai Penerbangan
Seays Dibayar / kursi kapasitas
BBM hilang / kilometer terbang
3.    
perguruan Tinggi
Acceptancies / penawaran yang dibuat
4.    
pusat konseling
Jumlah pengangkatan
Jumlah pembatalan
5.    
Pertanian susu
Pounds mil / anggota jumlah
6.    
utilitas listrik
kwh dijual
7.    
klinik Kesehatan
Kontak pelanggan sehari
8.    
Rumah Sakit
Bed diduduki / bed tersedia
9.       
Perusahaan sewa
Bed diduduki / jumlah anggota
10.   
majalah
Perpanjangan / langganan berakhir
11.   
organisasi prof
Pertemuan kehadiran / total anggota
12.   
jalan kereta api
gas carloads
13.   
Rumah Makan
Biaya makanan mentah / pendapatan
Biaya tenaga kerja / pendapatan
14.   
Pesawat Telepon
Akses menit penggunaan
15.   
toko ritel
Margin kotor oleh Departemen
 

Sumber : Anthony, Robert N., and Vijay Govindarajan, 1992. Management Control System, Edisi ke-8. Boston: Richard D. Irwin, Inc. p.429.
2.3  faktor – faktor yang menentukan keberhasilan kompetisi
Banyak faktor yang dapat membantu perusahaan untuk sampai pada tujuan yang ingin diraihnya. Faktor tersebut dimaksudkan untuk membuat pertimbangan mana faktor yang kurang penting bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat lebih memfokuskan perhatiannya pada faktor yang lebih penting. Faktor yang ada pada tipe key success factors ada dua yaitu :
1.      Faktor internal
Merupakan faktor-faktor yang dapat dipengaruhi oleh aktivitas menejemen, seperti misalnya biaya, kualitas, dan jasa.
2.      Faktor eksternal
Merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dipengaruhi oleh aktivitas manajemen, seperti kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah, tindakan para pesaing dan sebagainya.

Untuk menciptakan keunggulan bersaing Aaker [1995:100] membedakan key success factors yang terdapat dalam suatu perusahaan, yaitu :
a.       Merupakan strategic necessities.
Faktor ini tidak memberikan keunggulan karena juga dimiliki oleh perusahaan lain, tetapi bila faktor ini tidak dimiliki oleh perusahaan lain maka akan mengakibatkan kelemahan yang mendasar di dalam perusahaan.
b.      Merupakan strategic strengths.
Faktor ini bersifat tertentu untuk masing-masing perusahaan dimana tiap perusahaan mempunyai key success factors yang berbeda sehubungan dengan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi pasar dan kemampuannya, sehingga memberikan keunggulan bagi suatu perusahaan di atas perusahaan lain.

2.4  Proses perumusan key success factor
Untuk merumuskan key faktor ada tiga langkah yang perlu dilakukan:
1.      Melakukan analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasikan critical success faktor yang dimiliki perusahaan. Tujuannya untuk mempertimbangkan faktor mana yang penting dan kurang penting bagi keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan. Identifikasinya mencangkup kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman yang bersifat eksternal. Kekuatan adalah keahlian dan sumber daya utama yang dimiliki perusahaan tersebut. Kelemahan menujukan kekurangan perusahaan dalalm keahlian atau kompetensi tertentuk yang relative dimiliki oleh pesaing.
      Analisis SWOT mengarahkan analisis strategic dengan cara memfokuskan perhatian pada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang merupakan hal kritis bagi keberhasilan perusahaan. Tujuan utama analiss SWOT adalah mengidentifikasi strategi peruahaan secara keseluruhan dan critical success factor dan sebagai awal untuk mengembangkan konsensus antara para eksekutif dan para manajer terkait.
2.      Mengembangkan Ukurang yang relevan dan dapat diandalkan untuk critical success factor.
Untuk itu perlu melibatkan studi secara hati-hati terhadap proses bisnis perusahaan. Pengembangan produk, manufacturing, marketing, manajemen dan kekuangan harus dilihat utuk menentukan spesifikasi fungsi-fungsi ini dalam memberikan kontribusi keberhasilan perusahaan. Tujuan pada tahap ini adala menentukan ukuran yang spesifik sehingga memungkinkan perusahaan untuk memonitor perkembangannya dalam mencapai tujuan strstrategi perusahaan.
3.      Mengembangkan sistem informasi strategik untuk membantuk mencapai critical success faktor dan strategi yang luas
Starting point dalam menentukan fokus sistem informaasi strategic adalah mempertimbangkan identifikasi terhadap strategi kompetitor. Jika strategi perusahaan adala cost leadership maka sistem biayanya seharunya mencaatat dan melaporkan informasi kuantitatif yang akan membantu dalam pengendalian biaya. Teknik yang dibutuhkan disini adalam pengawasan yang diteliti dalam menufakturing dan operasi pelayanan.
Jika tujuan peysahaan adalah diferensiasi maka teknik yang dibutuhkan adalah memfokuskan pada koordinasi dan evaluasi kinerja pada level-level manajeme dimana dibuat keputusan tentang disain produk dan peningkatan produk. Namun jika tujuan perusahaan strategi fokus maka membutukan perhatian pada elemen-elemen.yang ada pada strategi cost leadership ataupun diferensiasi, kemudian sistem informasi strategic yang paling sesuai akan  dimasukan ke dalam elemen-eleemm dalam pengendalian operasional dan pengendalian manajemen.

2.5  Keunggulan bersaing
Keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing. Dewasa ini pentingnya keunggulan bersaing tidak mungkin diabaikan lagi. Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya yang lebih dari biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menciptakannya. Nilai atau manfaat inilah yang sedia dibayar oleh pembeli, dan nilai yang unggul berasal dari penawaran harga yang lebih rendah ketimbang harga pesaing untuk  manfaat setara atau penawaran manfaat unik yang melebihi harga yang
Perusahaan harus melakukan tindakan menyeluruh untuk menghasilkan  keunggulan bersaing yang berkesinambungan, agar lebih unggul dari pesaing.  Perusahaan akan memiliki keunggulan bersaing bila memenuhi 3 syarat, yaitu :

1. Differentiation in important attributes
Para konsumen merasakan adanya pemberdayaan yang konsisten antara  barang/jasa yang dihasilkan perusahaan dengan yang dihasilkan para pesaingnya dan dalam hal ini tidak hanya sekedar diferensiasi namun harus benar-benar bisa  dirasakan di dalam pasar diferensiasi meliputi :
a.         Product delivery attributes
Atribut pengiriman produk barang / jasa tidak hanya terdiri dari elemen-elemen seperti harga, kualitas, estika, dan kegunaan  yang dirasakan, tetapi juga atribut yang lebih luas seperti availability (ketersediaan), consumer awareness (kesadaran konsumen), visibility dan after sales service (garansi).

b.         Key buying criterion
Setiap produk memiliki berbagai atribut yang dapat dipakai untuk membedakan diri dengan pesaing, guna mendapat beberapa  derajat keuntungan yang lebih tinggi. Agar memiliki arti strategis, keuntungan  tersebut harus berdasarkan pada pembedaan secara positif terhadap sesuatu atribut, sehingga bisa disebut sebagai kriteria pembeli yang sangat penting  untuk segmen pasar tertentu dan tidak digantikan oleh perbedaan yang  sifatnya negatif.
c.         Footprint in the market.
                                Diferensiasi harus dapat menarik perhatian dan  kesetiaan (loyalitas) konsumen. Dengan kata lain mereka harus menghasilkan footprint in the market dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :  (1) berapa konsumen yang tertarik pada produk melebihi yang lain akibat perbedaan atributnya dan berapa jumlah yang dibeli konsumen ; (2) seberapa pilihan telah membangkitkan perbedaan ini dan apakah perubahan kecil dalam hal keseimbangan atribut menyebabkan konsumen berubah arah.

2. Capability Gap
Hal lain yang harus mendapat perhatian besar dari perusahaan yang menerapkan strategi diferensiasi adalah tentang kesenjangan perusahaan dan pesaingnya, yang diharapkan terus ada. Ini terjadi jika diferensiasi hanya dimiliki oleh perusahaan atau dengan kata lain diferensiasi tersebut memiliki halangan yang besar terhadap kemungkinan tindakan peniruan dari para pesaing perusahaan. Satu-satunya faktor bahwa pesaing baru bisa mengusahakan diferensiasi tersebut adalah dengan usaha yang keras. Ada 4 kategori capability gap yang dapat diciptakan perusahaan yaitu :
a.      Bussiness system gaps
Hasil dari kemampuan untuk melakukan fungsi individual lebih efektif daripada pesaing sehingga pesaing sulit untuk mengikuti.
b.       Positive Gaps
   Hasil dari keputusan terlebih dahulu dari kegiatan dan situasi. Reputasi, consumen awearness, kepercayaan dan jaminan simpanan di mana  dapat ditampilkan sebagai capabiltiy gaps yang penting, sehingga dapat pula disebut sebagai pesan penting pada majemen awal. Pemikiran dengan keuntungan yang kompetitif dapat menjadi konsikuensi dari keputusan pemilihan lokasi yang lalu.
c.       Regulatory / legal gaps
Hasil dari pemerintah yang membatasi pesaing atau kompetitor yang dapat menunjukan aktivitas yang nyata. Hak paten, ijin operasional, kuota impor, dan keselamatan konsumen dapat membuka peluang  yang penting diantara pesaing.
d.      Organizational or managerial quality gaps
Hasil dari kemampuan organisasi yang secara secara konsisten selalu berinovasi, beradaptasi cepat dan efektif dibandingkan dengan pesaing. Fleksibilitas ini merupakan satu-satunya peluang yang penting untuk selalu mengetahui lebih dahulu atau selangkah lebih maju. Dalam industri lain kunci peluang dapat menjadi kemampuan diluar kemampuan inovasi pesaing, untuk menjaga mereka agar selalu siap siaga.

3.      Differentiation in important attributes and capability gap
Kondisi ini diharapkan akan terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Pada kegiatan lebih awal, semua persyaratan tersebut terpadu di dalam  suatu konsep yang disebut KFS (Key Factor Success atau kunci keberhasilan), tingkat kebebasan dan biaya yang lebih rendah atau nilai yang lebih tinggi terhadap konsumen perusahaan.)  keunggulan bersaing merupakan hasil dari adanya perbedaan produk diantara kompetitor, namun bukan hanya sekedar differensiasi. Perbedaan  dengan para pesaing yang ada dalam produk harus dapat dirasakan langsung oleh konsumen dimana tercermin dalam beberapa  Product / Delivery attribute
yang merupakan Key buying criteria untuk pasar. Dan produk mesti memiliki perbedaan yang cukup untuk memenangkan ataupun mendapatkan loyalitas yang signifikan dari para pembeli, untuk itu harus memiliki Footprint in the market
2.6  Hubungan key success factor dengan keunggulan bersaing
Diagnosis KSFs suatu industry yang tepat meningkatkan kesempatan perusahaan menjadi ahli sound strategi. Tujuan pembuatan strategi perusahaan merancang strategi dengan membandingkan dengan KSFs industry dimasa depan dan mencoba membedakan dengan KSFs pesaing. Perusalaah keluar dari KSFs yang biasa agar menempatkan posisi pasar yang lebih kuat. Dengan perbedaan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing pada satu atau dua key success faktor menterjemakan menjadi keunggulan bersaing (competitive advantage).
banyak faktor yang dapat membantu perusahaan untuk sampai pada tujuan yang ingin diraih. Untuk menciptaka keunggulan bersaing kery success faktor dalam suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi dua:
1.      Merupakan strategic necessities
Faktor ini tidak memebrikan keungguran karena dimiliki oleh semua perusahaan, tetapi nila faktor ini tidak dimiliki oleh perusahaan lain maka akan mengakibatkan kelemahan yang mendasar dalam perusahaan.
2.      Merupakan Strategic strengths
Faktor ini bersifat khusus untuk masing-masing perusahaan dimana tiap perusahaan mempunyai key success factors yang berbeda sehubungan dengan kemampuan erusahaan untuk mempertahankan posisi pasar dan kemampuanya, sehingga memberikann keuanggulan bagi perusahaan di atas perusahaan lain.
                        Perusahaan Keunggulan bersaing harus dipunyai oleh setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan dalampersaingan global. Selain keunggulan bersaing tersebut, hal lain yang juga penting adalah posisi atau kedudukan.
2.7  Kegunaan dan peran key success factor (KSFs) 
KSFs ini menggambarkan preferensi manajeial dengan memerhatikan vaariabel-variabel kunci finansial dan non-finansial pada kondisi waktu tertentu. Suatu KSFs dapat digunakan sebagai indikator kinerja atau masukan dalam menetaplan indikator kinerja. Identifikasi terhadap KSFs dapat dilakukan terhadap berbagai faktor, misalnya, potensi yang dimiliki organisasi, kesempatan, keunggulan, tantangan, kapasistas sumber daya, dana, sarana-prasana, regulasi atau kebijakan organisasi, dan sebagainya. Untuk memperoleh CSF yang tepat dan relevan, KSFs harus secara konsisten megikuti perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap organisasi memiliki KSFs yang berbeda-beda tergantung pada unsur-unsur apa saja yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Analisa KSFs merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. KSFs dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari analisa KSFs adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan (Pipin, 2012). KSFs berperan sebagai penguhubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasi yang dimiliki. Dengan adanya KSFs, akan dengan mudah memfokuskan proses perencanaan strategis sistem informasi pada area yang strategis.
KSFs bersifat strategis dan generik, namun diminati oleh para pimpinan perusahaan karena relevansinya terhadap bisnis (Rockart, 1979). KSFs diidentifikasi, setelah visi, misi, dan obyektif bisnis ditentukan KSFs ini akan dianalisa untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dipandang sebagai kunci keberhasilan bisnis perusahan. Faktor-faktor penentu keberhasilan yang sudah berhasil diidentifikasi kemudian akan ditelaah satu persatu untuk menentukan aksi atau proses apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan faktor tersebut ke dalam aktivitas bisnis yang nyata. Aktivitas tersebut diimplementasikan dengan berbagai kontribusi atau cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi informasi.
Menurut Ward dan Peppard (2002), mmanfaat dari analisa KSFs adalah, sebagai berikut :
  • Teknik yang paling efektif
    Analisa KSFs merupakan teknik yang paling efektif yang melibatkan manajemen dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Secara kesuluruhan, KSFs telah mengakar atau terikat kuat pada bisnis dan memberikan solusi yang menanjikan bagi para manajer dalam menggunakan sistem informasi yang disesuaikan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui faktor-faktor penentu keberhasilan.
  • Berkolerasi dengan tujuan pembuatan Sistem Informasi
Analisa KSFs menghubungkan sebuah Sistem Informasi yang akan diimplementasikan dengan tujuan pembuatan Sistem Informasi itu sendiri. Dengan demikian, Sistem Informasi dapat dibuat sejalan dengan strategi bisnis perusahaan
  • Perantara Informasi yang baik
Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisa KSFs dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui infomrasi apa yang diperlukan oleh setiap individu yang memiliki keterkaitan dengan bisnis atau proyek yang sedang dilakukan.
  • Prioritas potensi investasi modal
Dengan menyediakan suatu hubungan antara kebutuhan informasi dengan KSFs, KSFs memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.
  • Mengoptimalkan konsentrasi penyelesaian masalah-masalah penting
Pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, analisa KSFs membantu memfokuskan manajemen untuk menyelesaikan masalah-masalah tertentu yang penting dan memiliki prioritas paling tinggi untuk diselesaikan.
  • Mempermudah Identifikasi proses
Apabila analisa KSFs digunakan sejalan dengan Analisa Value Chain, analisa KSFs sangat berguna untuk mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui aksi-aksi atau proses yang paling tepat untuk dilaksanakan.
  • Memberikan Gambaran lengkap tentang informasi
Memungkinkan pihak manajemen puncak untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai sasaran, fungsi, informasi, faktor sukses kritikal, dan struktur organisasi dari perusahaan.
2.8  Cara Menerapkan KSFs
Untuk menerapkan KSFs ,maka dilakukan analisa KSFs. Analisa KSFs ini dimaksudkan untuk merumuskan faktor-faktor kritis apa saja yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Analisa KSFs merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. Faktor penentu kesuksesan dapat ditentukan jika tujuan/obyektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari faktor penentu kesuksesan adalah menginterpretasikan tujuan secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.
Peranan KSFs dalam perancanaan strategis yaitu sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasinya, memfokuskan proses perencanaan strategis sistem informasi pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi sistem informasi dan mengevaluasi sistem informasi. Description: https://lh3.googleusercontent.com/2rY9HKLYP3uJrTcx3zWIu4RiSxO9AKdOOhxpa4a738WYxluUY0mXr9xJBXNMUTXg1fDSAWN91LltMtd3tgGUE_v-ulQO6OKZq-Rymp5jfI1CtUK8Jm3wm0SP
2.8.1 Metode KSFs antara lain:
1.      Identifikasi misi perusahaan dan strategic goals-nya
    1. Untuk setiap strategic goal, dicari kandidat KSFs dengan cara menerapkan pertanyaan: “Wilayah bisnis apa yang esensial untuk mencapai tujuan?”
    2. Evaluasi tiap kandidat KSFs
    3. Identifikasi bagaimana KSFs dimonitor dan diukur
    4. Komunikasikan KSFs kepada setiap elemen penting perusahaan
    5. Keep monitoring and reevaluating KSFs

Contoh:
Objective/goal
Kandidat Critical Success Factors
Mendapatkan pangsa pasar lokal 25%
  • meningkatkan daya saing terhadap toko-toko lokal lainnya
  • menarik cutomers baru
Meraih pasokan baru dari “farm to customer” dalam 24 jam untuk 75% dari produk
mempertahankan hubungan bagus dengan pemasok lokal
Mempertahankan tingkat kepuasan pelanggan 98%
mempertahankan staf dan mengikuti pelatihan yang berfokus pada pelanggan
Memperluas jangkauan produk untuk menarik lebih banyak pelanggan
Sumber produk baru secara lokal
Memperluas ruang toko untuk mengakomodasi produk baru dan pelanggan
  • Pembiayaan aman untuk ekspansi
  • Mengelola tempat kerja dan tiap gangguan pada bisnis
2.8.2 KSFs di PT. Global Digital Niaga dan PT. Matahari Putra Prima
PT. Global Digital Niaga (GDN) merupakan salah satu anak perusahaan yang tergabung dalam grup Djarum yang didirikan pada tanggal 12 Maret 2010 dengan bidang usaha bergerak di bidang E-Commerce. Secara struktur di dalam grup Djarum, GDN akan berada dibawah PT. Global Digital Prima (GDP) yang akan bertindak sebagai holding company bagi perusahaan–perusahaan baru baik yang didirikan dari awal maupun yang baru diakuisisi oleh grup Djarum khususnya untuk perusahaan yang bergerak dalam bisnis media internet. GDN akan mengadopsi model bisnis Third Party Seller dari Amazon, dimana GDN akan memberikan layanan pembayaran (payment gateway) dan pengiriman barang (logistic) untuk merchant yang membuka toko online di web GDN yang dapat diakses pada alamat http://www.blibli.com.
Visi dan Misi GDN adalah sebagai berikut:
Visi     : “To be TOP OF MIND digital commerce in Indonesia and Having the strongest online brand with the most loyal and satisfied customers”
Misi     : “To bring in the best e-Commerce experience for a better life”.
Sebagai perusahaan yang belum lama berdiri (2010), GDN memasuki persaingan yang cukup berat dalam bidang bisnis yang dijalankannya. Terdapat banyak pesaing yang sudah lebih dulu menjalankan bisnis dibidang e-commerce, sehingga tidak mudah untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. Dibutuhkan perancangan strategi yang baik agar visi dan misi perusahaan dapat dicapai dalam target waktu yang ditentukan. Berikut analisa KSFs pada GDN untuk memetakan strategi bisnis yang ada sehingga diperoleh gambaran internal bisnis GDN. Strategi bisnis ini diturunkan dari strategy articulation map pada bagian strategy yang ditujukan untuk mencapai tujuan strategis GDN.

Type
Objective/goal
KSFs
Kebutuhan SI/TI
Strategic
Mengembangkan brand image yang baik
  • Design website
  • Kebijakan konsumen
Sistem    front end commerce yang menarik bagi pengunjung
Industry
Melakukan pengembangan komunikasi pemasaran yang konsisten dan berkesinambungan
  • Promosi dan SEO
  • Channel penjualan
  • Integrasi antar channel
Search     Engine Optimization (SEO)
Industry
Memberikan penyediaan konten yang cerdas dan presentasi visual yang baik
  • Web Content
Sistem     Informasi untuk mengatur content
            Industry
Memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai produk dan gaya hidup
        • Pengetahuan mengenai produk
Sistem     Informasi yang menyimpan pengetahuan mengenai produk
            Enviromental
Memiliki kemampuan untuk memprediksi dan memenuhi kebutuhan pelanggan secara konsisten
  • Profil pelanggan
  • Segmen pasar
Sistem     Informasi yang dapat mengumpulkan dan mengolah data pelanggan
            Strategic
Melakukan inovasi dan pengembangan secara berkelanjutan dalam penawaran produk dan layanan
Customer feedback
Sistem     Informasi yang dapat mengelola data masukan dan perilaku dari pengunjung
KSFs di PT. Matahari Putra Prima
Type
KSFs
Deskripsi
Objective/Goal
Industry
Melakukan pengawasan dan penyortiran terhadap produk yang masuk untuk mendapatkan Produk yang bervariatif dan berkualitas tinggi
PT. Matahari Putra Prima perlu menyediakan produk-produk yang bervariasi dan berkualitas tinggi sehingga dapat bersaing, hal ini mutlak dibutuhkan sebagai perusahaan yang bergerak di pasaran hipermart.
Produk yang variatif dan berkualitas
Industry
Melakukan studi mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga, menganalisisnya dan baru memutuskan harga yang akan ditetapkan
Supaya dapat     bersaing dengan para pesaingnya maka PT. Matahari Putra Prima perlu memperhatikan persaingan promosi dalam hal harga, dengan tetap memperhatikan tiap aspek yang berkaitan.
Harga yang kompetitif
Strategic
Memanfaatkan cara promosi yang unik, tidak mudah ditebak pesaing dan mudah menarik perhatian masyarakat luas dengan tujuan promosi yang efektif
Ketatnya bisnis di bidang retek membuat perusahaan yang bergerak di bidang usaha     tersebut mlakukan perang promosi. Untuk itu, perlu dibuat promosi yang inovatif, kreatif, dan atraktif melalui berbagai media untuk menarik pelanggan.
Pelanggan bertambah
Enviromental
Adanya hubungan yang baik antara permasok dan pelanggan
Hal ini     diperlukan untuk memberikan eunggulan kompetitif kepada perusahan agar mampu bertahan dan bersaing di dalam pasar, yaitu dengan penyediaan jasa-jasa layanan dan kerja sama yang baik.
Menetapkan divisi khusus yang memperhatikan masalah relasi dengan pelanggan dan pemasok
Industry
Penekanan biaya operasional dan biaya-biaya lain di luar dugaan
Setiap biaya yang keluar apakah itu biaya operasional ataupun biaya-biaya di     luar dugaan harus dapat direncanakan dengan baik sehingga hal ini     akan mendukung usaha memaksimalkan keuntungan perusahaan.
Menganalisis setiap biaya yang akan dikeluarkan sebelum dieksekusi
Strategic
Menciptakan inovasi baru dalam pelayanan terhadap pelanggan
Peningkatan pelayanan terhadap pelanggan, yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga PT. Matahari Putra Prima semakin kompetitif dalam mengantisipasi kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang.
Menganalisis setiap peluang yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan
Enviromental
Menciptakan fasilitas yang baik dan memiliki performance yang cepat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
Penggunaan fasilitas dan perangkat keras yang memiliki kapasitas yang besar     dan performance yang tinggi. Dan juga yang biayanya dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga mampu memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan dalam menjalankan sistem yang ada.
Fasilitas untuk pelanggan terpenuhi
Temporal
Penyediaan fasilitas dan tunjangan bagi karyawan
Kepuasan staff perusahan harus tetap diperhatikan di dalam suatu kegiatan bisnis. Hal ini berkaitan dengan motivasi dan akan berdampak terhadap kinerja yang dihasilkan oleh para karyawannya.
Fasilitas karyawan memadahi sehingga berdampak pada kinerja baik karyawan


BAB III
KESIMPULAN



1.      key success faktor adalah tolak ukur dan aspek-aspek kinerja perusahaan yang sangat penting terhadap keunggulan bersaing.
2.      Mengidentifikasikan key success factors memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan posisi persaingan perusahaan dalam suatu industri.
3.      Menentukan key success factors pihak manajemen harus berhati-hati dalam mengidentifikasikan, karena tidak semua faktor diidentifikasi sebagai key success factors.
4.      faktor – faktor yang menentukan keberhasilan kompetisi yaitu faktor intternal dan eksternal.
5.      Proses perumusan key success factor : a) Melakukan analisis SWOT. b) Mengembangkan Ukurang yang relevan dan dapat diandalkan untuk critical success factor. C) Mengembangkan sistem informasi strategik untuk membantuk mencapai critical success faktor dan strategi yang luas.
6.      Keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing.
7.      KSFs berperan sebagai penguhubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasi yang dimiliki. Dengan adanya KSFs, akan dengan mudah memfokuskan proses perencanaan strategis sistem informasi pada area yang strategis.
8.      Untuk menerapkan KSFs ,maka dilakukan analisa KSFs. Analisa KSFs ini dimaksudkan untuk merumuskan faktor-faktor kritis apa saja yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi/perusahaan.