Selasa, 22 September 2015

Analisis laporan keuangan perusahaan semen indonesia tahun 2013



Analisis laporan keuangan perusahaan semen indonesia tahun 2013
RASIO LIKUIDITAS
1.      Current Ratio
Current ratio = (aktiva lancar/kewajiban lancar) x 100%

Tahun 2012 x100% = 17,0           
Tahun 2013  x100% = 18,8
Ini berarti bahwa kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar, untuk tahun 2012 adalah setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh Aktiva lancar Rp. 17,0. untuk tahun 2013 adalah setiap hutang lancar Rp. 1  dijamin oleh Rp. 18,8 aktiva lancar.
Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan. Pada laporan keuangan diatas terjadi kenaikan current ratio dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar  1,8%.
2.      Quick Ratio/Acid Test Ratio
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan)/Kewajiban Lancar)) X 100%

Tahun 2012 x100% = 12,3

Tahun 2013 = 13,8
Semakin besar quick ratio maka semakin baik pula kondisi perusahaan. Namun apabila quick ratio memiliki perbandingan 1:1 atau 100%  perusahaan tersebut dianggap kurang baik. Dalam laporan keuangan ini diketahui adanya peningkatan quick ratio dari 12,3 % menjadi 13,8 %. Yang berarti perusahaan masih dalam keadaan stabil.
Rasio cepat PT semen indonesia tahun 2013 lebih besar dari tahun 2012. Perusahaan mampu mempergunakan aktiva lancar untuk membayar kewajiban lancar tahun 2013 lebih baik dari pada tahun 2012, tanpa memanfaatkan persediaan.

3.      Cash Ratio
Cash Ratio = (Kas/Kewajiban Lancar) X 100%

Tahun 2012 x100% = 06,3

Tahun 2013 = 07,5
Rasio ini menunjukan kemampuan kas untuk menutupi hutang lancar. Dapat dilihat  meningkatnya presentasi cash ratio, yaitu dari 06,3% menjadi 07,5%.

4.      Working Capital to Total Assets Ratio
WCTAR = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar / Jumlah Aktiva

Tahun 2012 x100% = 0,12

Tahun 2013 = 0,15
Likuiditas dari total  aktiva dan posisi modal kerja netto. Setiap Rp 1 assets perusahaan Rp 0,12  untuk tahun 2012 dan  Rp 0,15 untuk tahun 2013 terdiri dari  modal kerja (aktiva lancar).

RASIO SOLVABILITAS

1.      Total Debt to Equity Ratio
Total Debt Equty Ratio = (Total Utang/Ekuitas) x 100%
Tahun 2012 x100% = 0,46

Tahun 2013 = 0,41
Bagian setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan hutang.
Rasio di samping sebesar 0,46 % dan 0,41 % untuk tahun 2012 dan 2013. Maka kurang dari 100% maka dari itu perusahaan tidak perlu takut tidak bisa membayar hutangnya.

2.      Total Debt to Assets Ratio
Total Debt Assets Rasio = (Total Utang/Total Aktiva) x 100%

Tahun 2012 x100% = 0,31

Tahun 2013 = 0,29
Beberapa bagian dari keseluruhan dana yang  dibelanjai dengan utang. Atau Berapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. 0,31% untuk 2012 dan 0,29% untuk 2013, dari setiap aktiva digunakan untuk menjamin utang.

Rasio Profitabilitas
1.      Gross Profit Margin ( Margain Laba Kotor)
GPM = (Laba Kotor/Penjualan Bersih) x 100%

Tahun 2012 x100% = 0,47

Tahun 2013 = 0,46
Laba Bruto per rupiah penjualan. Setiap Penjualan menghasilkan laba bruto Rp 0,47 tahun 2012 dan 0,46 tahun 2013.
Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi/menguntungkan.

2.      Net Profit Margin ( Margain Laba Bersih)
(Laba Setelah Pajak/Total Aktiva) x 100%       

Tahun 2012 x100% = 0,18

Tahun 2013 = 0,19
Keuntungan netto per rupiah penjualan. setiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan netto sebesar Rp 0,18 % dan 0,19%

3.      Earning Power of Total Invesment
EPTI = (Laba Sebelum Pajak/Ekuitas) x 100%

Tahun 2012 x100% = 0,34

Tahun 2013 = 0,31 
Kemampuan modal yang di investasikan dalam keseluruhan Aktiva  untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor. Setiap satu rupiah modal yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan  Rp 0,34 dan Rp 0,31  untuk semua investor.

4.      Return On Equity (Pengembalian Atas Equitas)
ROE = (Laba Setelah Pajak/Ekuitas) x 100%
Tahun 2012 x100% = 0,27

Tahun 2013 = 0,26 

Kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan biasa.Setiap rupiah modal sendiri menghasilkan keuntungan netto Rp 0,27%  dan 0,26%  yang tersedia bagi pemegang saham preferen  dan biasa.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar