Rabu, 05 November 2014

DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN NEGARA SEDANG BERKEMBANG

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT, Karena atas limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Ekonomi Pembangunan ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Terutama kami sampaikan terima kasih kepada pembimbing yaitu Drs. H. Gatot Isnani, msi yang telah memberi saran, sehingga terselesainya makalah ini. Kami mengharap kritik dan saran dalam penyusunan makalah ini, supaya dalam penulisan makalah ke depannya dapat lebih baik lagi.




                                                                                                                                    08 April 2013
penyusun









Daftar Isi

Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang …………………………………………………………………… 1
1.2  Rumusan Masalah………………………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN
            2.1 Definisi Pengangguran …………………………………………………………… 3
            2.2 Jenis-Jenis Pengangguran ………………………………………………….
            2.3 Dampak Pengangguran terhadap pembangunan NSB ….…………...………… 4
            2.4 Upaya Untuk Mengatasi Pengangguran ……...…………………………………

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………. 7
3.2 Saran ……………………………………………………………………………...

DAFTAR RUJUKAN








BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Negara Sedang Berkembang  adalah Negara yang mempunyai taraf hidup yang rendah, produktifitas rendah, menghadapi masalah penduduk, dll. Dalam Negara sedang berkembang tingkat hidup yang rendah dan tertekan merupakan akibat dari serangkaian keganjilan dan kepincangan yaitu :
1.      Keganjilan dalam perimbangan antara faktor-faktor produksi yang yang tersedia dalam masyarakat terdiri atas SDA, SDM, sumber daya modal, dan keahlian atau entrepreneur, termasuk didalamnya teknologi. Dalam hubungan ini data dikatakan bahwa, pada umumnya NSB memiliki kekurangan modal  dan keahlian atau entrepreneur jika dibandingkan engan jumlah penduduk yang berkebang pesat. Dengan kata lain penduduk sebagai factor produksi mempunyai kualitas yang rendah.
2.      Kepincangan dalam tingkat pertumbuhan antara berbagai sektor kegiatan eknomi yaitu sektor kegiatan ekonomi yang yang tumbuh pesat, dan di sisi lain ada pula sektor ekonomi yang tertinggal. NSB sebagian besar penduduknya masih tergantung pada sektor pertanian yang menyebabkan pengangguran tak kentara (disguised unemloyment) semakin besar sejalan dengan esatnya pertumbuhan penduduk. Keadaan inilah yang menyebabkaan ketidakseimbangan struktur ekonomi di NSB.
3.      Kepincangan dalam pembagian kekayaan dan pendapatan diantara golongan-golongan masyarakat yaitu kepincangan pendapatan antar berbagai daerah dan antar lingkungan kota dan desa.
4.      Masyarakat NSB berada dalam pergolakan transisi, yang sering terasa adanya kelemahan kelembagaan masyarakat dan pada sifat hidupnya kalau diuji dengan pertimbangan modernisasi. Modernisasi masyarakat memerlukan perubahan dan penyesuaian, baik alam sikap hidup maupun kelembagaannya. (Isnani, 2009:43-45).
Berdasarkan diatas, di NSB umumnya memiliki masalah kekurangan modal dan keahlian atau entrepreneur, masalah tersebut sejalan dengan jumlah penduduk yang semakin berkembang dengan  pesat. Dalam pembangunan suatu negara maka diperlukan SDM yang berkualitas sehingga melahirkan enterpreneur. Dengan kata lain jika SDM berkualitas rendah maka timbullah masalah seperti kemiskinan, pengangguran, ketimpangan ekonomi dll. Yustika (2006:133) mengatakan Pengkajian terhadap perananan penduduk sebagai sumber daya manusia dalam  pembangunan ekonomi merupakan hal yang sangat penting, karena penduduk merupakan subjek dan objek pembangunan.  Permasalahan yang timbul ke permukaan ialah Pengangguran.
Pertumbuhan ekonomi dan pengangguran memiliki hubungan yang sangat erat karena penduduk yang bekerja berrkontibusi dalam menghasilkan barang dan jasa sedangkan pengagguran tidak memberikan kontribusi. Sehingga semakin tinggi pengangguran, maka semakin rendah tingkat pertumbuhan eknomi. Tenaga kerja mempunyai penawaran yang terus menerus naik sejalan dengan pertumbuhan penduduk. NSB mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi sedangkan permintaan tenaga kerja tergantung pada kenaikan permintaan barang-barang jadi selain itu permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh teknologi. Keadaan ini yang menyebab kan pengangguran menjadi penghambat suatu NSB menuju kesejahteraan atau Negara maju.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Deinisi Pengangguran ?
2.      Apa penyebab pengangguran pengangguran ?
3.      Apa dampak pengangguran terhadap pembangunan NSB ?
4.      Bagaimana cara mengurangi pengangguran dalam suatu negara ?

Teknis penulisan makalah ini berpedoman pada Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang(UM, 2010)












BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pengangguran

2.2 Penyebab Pengangguran

Menurut Sudradjad (2000:6-8) mengatakan penyebab pengangguran yaitu :
a.       Warisan sifat feodal dari penjajah yaitu pada umumnya para pengaggur kurang tertarik akan pekerjaan swasta dengan alasan gengsi atau martabat menjadi rendah di mata masyarakat karena menurut mereka pegawai negeri mempunyai prestise di mata masyarakat.
b.      Tidak ada motivasi unttuk bekerja yaitu mereka umumnya mempunyai sifat sangat malas. Tanpa ada motivasi dari dalam diri sendiri jelas tipe yang sulit untuk diajak bekerja. Jadi, orang-oran yang demikian perlu diberikan motivasi atau dorongan sehingga timbul niat untuk mau bekerja.
c.       Lapangan kerja yang tersedia memerlukan skill khusus yaitu lapangan kerja yang tersedia memerkan pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh pencari kerja kalaupun ada jumlahnya sangat terbatas. Keadaan yang demikian menyebabkan jumlah pengagguran tetap tinggi.
d.      Pertumbuhan ekonomi yaitu krisis global ekonomi yang berkepanjangan memberikan pengaruh pertumbuhan ekonomi yang kurang menguntungkan apalagi disertai dengan perkembangan pnduduk yang cukup tinggi. Hal itu mengakibatkan pertumbuhan ekonomi semaki berat sehingga tigkat investasi lamban dan besarnya lapangan pekerjaan yang diciptakan dari investasi pun relative kecil dibandingkan dengan jumlah pencari kerja.
e.       Menemui jalan buntu dalam mencari pekerjaan yaitu mereka kehilangan kepercayaan diri bahwa sesungguhnya masih banyak dan lupa bahwa bekerja tidak hanya di perusahaan ataaupun menjadi pegawai negeri.

2.3 Dampak Pengangguran Terhadap Pembangunan NSB

Pengangguran Umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan. Pengangguran menjadi masalah dalam perekonomian yaitu dengan adanya pengangguran, produktifitas dan pendapatan masyarakat berkurang sehingga dapat menyebabkan kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Akibat pengangguran bagi NSB yaitu penurunan pendapatan perkapita, penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak dan meningkatnya biaya social yang harus dikeluarkan ole pemerintah. Tingkat pengagguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan NSB.
Sudradjad (2000:8) menyimpulkan “jika jumlah pengangguran dari tahun ke tahun bertambah dan terus membengkak tentu dapat mengakibatkan kemunduran dalam perekonomian yang selama ini terus kita bangun”.

2.4 Upaya Untuk Mengatasi Pengangguran

Upaya untuk mengatasi pengangguran yaitu:
a.       Meningkatkan kualitas suber daya manusia yaitu jka kualitas sumber daya manusia meningkat, otomatis akan meningkatkan tingkat produktivitas secara nasional pula. Dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia, tak lagi dijumpai kesulitan bagi perusahaan maupun lembaga dalam mencari tenaga yang terampil dan professional.
b.      Menciptakan Lapangan kerja baru yaitu penciptaan lapangan pekerjaan baru sebenarnya sudah dilakukan oleh pemerintah dan swasta. Namun, jumlah lapangan kerja yang tercipta tersebut massih seddikit dibandingkan dengan jumlah pengangguan yang ada.
c.       Menumbuhkembangkan usaha wiraswasta yaitu usaha wiraswasta tidak hanya berskala besar, yang berskala kecil pun sangat diperukan kehadirannya. Mereka dapat saling menunjang dengan antar usaha wiraswasta. Bidang usaha wiraswasta banyak menyediakan lapangan pekerjaan.(Sudradjad, 2000:9-11)















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pengangguran adalah pengangguran adalah keadaan dimana seseoran tergolong dalam angkaan kerja ingi mendapatkan pekerjaan tetapi belum memperolehnya.
2. Pengangguran dibedakan menjadi 3 yaitu pengangguran terbuka, setengah menganggur dan pengangguran terselubung.
3. Pengagguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan negara, serta mengakibatkan kemunduran dalam perekonomian suatu negara.
4. Kebijakan dalam mengurangi pengangguran yaitu memperbaiki SDM dan menciptakan lapangan pekerjaan.

3.2 Saran

            Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang diajukan dirumuskan sebagai berikut. Pemerintah perlu melakukan perbaikan dalam bidang pendidikan agar masyarakat mempunyai keterampilan sebagai modal untuk bekerja dan diperlukannya penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih banyak untuk mengurangi angka pengangguran yang tinggi.





DAFTAR RUJUKAN


Isnani, G. 2009. Ekonomi Pembangunan: Sebuah Pengantar Untuk Memahami Poses, Masalah Dan Dasar Kebijakan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Bahan ajar tidak di terbitkan. Malang: Jurusan Manajemen Universitas Negeri Malang.
Kuncoro, M. 2010. Ekonomi Pembangunan: Masalah, Kebijakan, dan Politik. Jakarta: Erlangga.
Primagama. 2010. Ekonomi Geografi. Yogyakarta: Primagama.
Sudradjad. 2000. Kiat Mengentaskan Pengangguran Melalui Wirausaha. Jakarta: Bumi Aksara.
Todaro, M.P & Smith, S.C. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jilid 1. Edisi Kesembilan. Terjemahan Munandar. 2006. Jakarta: Erlangga.
Yustika, A.E. 2005. Perekonomian Indonesia: Deskripsi, Preskripsi, Dan Kebijakan. Malang: Bayumedia.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar